Klikata.co.id|Bukittinggi|Polemik yang muncul pada Baznas Kota Bukittinggi terkait adanya dugaan markup harga di warung ustman, penyalahgunaan wewenang, serta politisasi bantuan beras baznas yang mengunakan foto Erman Safar berdampak turunya Tim Audit Baznas RI. Tim audit yang dipimpin oleh Danang Takdinugraha, Direktur Audit Kepatuhan dan Manajemen Resiko turun langsung mengunjungi Baznas Bukittinggi, Senin 22 April 2024.
Danang Takdinugraha saat diwawancarai oleh klikata.co.id, Selasa 23 April 2024, mengatakan bahwa audit yang dilakukann berupa tujuan khusus dan investigasi pada Baznas Bukittinggi agar bisa melihat hal-hal diluar kewajaran.
"Kami hadir di Kota Bukittinggi sejak hari senin, sementara penugasan selama lima hari. Kami akan melakukan tambahan waktu untuk mencapai kesimpulan akhir" kata Danang.
Setelah Tim audit kepatuhan dan menajemen resiko melakukan audit pada baznas Bukittinggi, Danang Taknugrahadi selaku Direktur menyampaikan hasil dari audit tujuan khusus serta investigasi pada klikata.co.id, melalui pesan whatsapp, Senin 15 Juli 2024.
"Hasil audit sudah selesai. Memang ada bukti penipuan (fraud) diposisi Muhammad Defrisal, Kepala Pelaksana dan Penanggun Jawab Warung Ustman. Sedangkan Bu Muslimah, Komisoner Baznas ada kesalahan berat terlibat aktif politik praktis. Posisi sedang kami ajukan untuk sidang etik. Masih saya kawal.
Lebih lanjut, Danang Takdinugaraha juga menyampaikan apabila pihak aparat penegak hukum membutuhkan hasil audit bisa meminta langsung ke Baznas RI.
"Kalau APH yang meminta kita berikan" tulis Danang melalui whatsapp gawainya
Tanggapan APH
Wiwin Iskandar,SH, MH, Kasi Intelejen Kejaksaan Negeri Bukittinggi yang menerima laporan dari klinik hukum terkait dugaan markup harga serta penyalahgunaan wewenang oleh oknum petugas Baznas Bukittinggi meyampaikan perkembangan kasus yang ditangganinya pada klikata.co.id, Senin 15 Juli 2024.
"Kami sedang melakukan kajian terkait laporan yang telah disampikan. Kami telah memangil Muhammad Defrisal, Ketua Pelaksana dan Penanggung Jawab Warung Ustman serta Muslimah Komisoner Baznas Bukittinggi untuk dimemintai keterangan"kata Win
Wiwin Iskandar juga menjelaskan bahwa kasus ini sedang melakukan perbandingan keterangan dari masing-masing pihak.
Keterangan Defrisal dan Muslimah
Sebelum dilakukan audit oleh Baznas RI, klikata.co.id menghimpun keterangan yang disampaikan oleh Defrisal dan Muslimah, Rabu 13 Maret 2024. Adapun dugaan mark up harga di warung ustman dan penyalahgunaan wewenang dalam penyaluran bantuan baznas ditanggapi oleh Muslimah, S.Ag, Komisioner Baznas Bukittinggi.
"Kami Baznas sinergi bersama Pemko Bukittinggi untuk memberikan bantuan pada masyarakat miskin, 3 kecamatan, 24 kelurahan. Bantuan yang kami berikan pada 4500 KK/5kg berupa beras. Kita rata memberikan bantuan pada Masyarakat sesuai dengan asnaf delapan" kata Muslimah.
Lebih lanjut, Muslimah menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan pada masyarakat bersumber dari zakat. Adapun gambar Erman Safar, Wali Kota Bukittinggi yang terdapat di karung beras tersebut bentuk penghargaan sebagai kepala daerah yang mewakili unsur SKPD.
Saat klikata.co.id menanyakan terkait bantuan zakat yang dipersonalisasi oleh Wali Kota dan dugaan mark up harga di warung ustman, Muslimah memberikan bantahannya.
"Bantuan ini bentuk sinergi kami dengan Pemko Bukittinggi. Sebelumnya kita telah melakukan hal yang sama pada tahun sebelumnya. Untuk warung ustman dananya dari APBD. Tidak ada mark up harga. Sudah diperiksa oleh BPK, tidak ada kami memberikan pada caleg' bantah Muslimah
Hal senada juga disampaikan oleh Muhammad Defrisal, pelaksana kegiatan Baznas dan penanggung jawab warung ustman ketika diwawancarai oleh klikata.co.id, Kamis 21 Maret 2024. Terkait dugaan mark up harga di warung ustman, Muhammad Defrisal menyampaikan bantahannya.
" Tidak ada mark up harga, kita telah sesuai dengan aturan, dan ini laporannya" ungkap Defrisal
Saat klikata.co.id melihatkan bukti foto kwitansi yang dipegang oleh Muhammad Defrisal terkait selisih harga beras yang dibeli dan adanya laporan yang berbeda ditanggpi dengan gugup.
"itu faktur yang saya pegang itu bukan asli dari kedai, ada nggak stempelnya, itu baru gambaran saja. Ini kira-kira harga yang saya berikan nanti. Namun klikata.co.id memastikan bahwa bukti yang dilihatkan bahwa faktur tersebut memiliki stemple basah dari tempat pembelian barang.
"Stempel itu bisa saja dibuat, kalau itu diragukan silahkan tanyakan pada toko. Itu permainan Arif yang mengerjakan"ungkap Defrisal
klikata.co.id juga menanyakan siapa sosok Arif yang disebutkan oleh Muhammad Defrisal.
"Arif tim kerja di warung ustman" kata Defrisal
Junrnalis : RJA, Yoga Saputra