Rangkaian pertemuan tingkat Sherpa pada Presidensi G20 Indonesia telah dimulai dengan Pertemuan Pertama Tingkat Sherpa G20 pada tanggal 7 -- 8 Desember 2021. Pertemuan digelar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat dan menggunakan sistem bubble dimana mobilitas delegasi hanya terbatas pada lokasi pertemuan.
Pertemuan tingkat Sherpa tersebut merupakan momentum yang baik untuk memperkenalkan Indonesia. Melalui program Perjalanan Kuliner Nusantara (Nusantara Culinary Journey) yang dirancang, seluruh delegasi yang hadir diajak berkeliling Indonesia melalui cita rasa kuliner khas daerah.
Tujuan utama dari program tersebut adalah untuk memperkenalkan dan mengangkat keanekaragaman budaya Indonesia kepada para delegasi Sherpa G20. Program ini mengedepankan kekayaan budaya dan kuliner yang beraneka ragam yang terbentang dari kawasan paling Timur hingga ujung Barat Indonesia. Dalam merancang program ini, sejumlah UMKM dan pelaku ekonomi kreatif dilibatkan.
Selain itu, melalui ilustrasi dan video yang disajikan, program memberikan perhatian ekstra pemenuhan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau SDGs, terutama pada aspek ketahanan pangan melalui pengutamaan bahan makanan yang diproduksi petani lokal, aspek keberlanjutan terkait perlindungan alam; hingga aspek pariwisata melalui narasi budaya dari setiap menu yang disajikan. Langkah ini juga menunjukkan pendekatan inklusif Pemerintah Pusat dengan melibatkan Pemerintah Daerah untuk menyukseskan, sekaligus mensosialisasikan gelaran pertemuan G20 dibawah Presidensi Indonesia.
Di pertemuan Sherpa kali ini, Pemerintah menyajikan sajian khas Jakarta, Gorontalo, dan berbagai jenis kopi yang berasal dari Sunda Aromanis, Aceh Gayo, Ijen, hingga Jawa Palalangon. Delegasi juga diajak untuk berinteraksi melakukan brewing kopi tersebut. Kopi merupakan salah satu komoditas utama ekspor Indonesia dan melalui pertemuan Sherpa G20, Pemerintah mempromosikan keberagaman dan aspek sustainability dari kopi khas Nusantara kepada dunia.
Kopi yang disajikan kepada delegasi dilengkapi dengan QR code yang berisikan informasi mengenai varietas dan asal muasal kopi tersebut. Informasi ini, juga berfungsi untuk menunjukkan bahwa kopi yang dinikmati oleh delegasi merupakan benar-benar kopi yang berasal dari Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk mempresentasikan kopi sebagai kekayaan Indonesia yang terbalut dalam isu sustainable farming melalui komoditas yang trace-able, antara lain sebagai bentuk apresiasi dan perlindungan bagi petani kopi Indonesia.
Program ini mendapat apresiasi tinggi dari seluruh delegasi yang hadir, karena selama setahun kedepan, delegasi Sherpa G20 akan diajak menjelajahi Indonesia melalui sajian kuliner khas setiap daerah. Pada akhir rangkaian pertemuan Sherpa, para delegasi akan menerima sebuah buku - Paspor Kuliner Nusantara, yang berisikan seluruh sajian kuliner yang telah mereka santap dilengkapi dengan ilustrasi dan informasi menarik lainnya, seperti tautan untuk mengakses setiap video.
Pertemuan pada tingkat Sherpa bersifat strategis karena dihadiri oleh pejabat senior dan setingkat Wakil Menteri serta bertujuan untuk mendiskusikan topik prioritas Presidensi G20 Indonesia, hingga menyusun Leaders' Declaration yang akan diadopsi Pemimpin G20 pada KTT Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022. Karena itu, pengenalan Indonesia melalui program Perjalanan Kuliner Nusantara akan menjadi salah satu trademark Presidensi G20 Indonesia, yang belum pernah dilakukan oleh negara lain yang memegang Presidensi G20 sebelumnya. (ekon)