Klikata.co.id|Bukittinggi|Kekerasan seksual merupakan fenomena gunung es. Banyak kekerasan seksual yg terjadi di sekitar kita salah satunya pada sekolah. Tidak jarang kekerasan seksual dilakukan oleh orang terdekat. Baik orang tua, saudara bahkan guru yang berada pada sekolah anak.
Saskia Rahmattulaila, S.Psi, CH, CHt, Konselor Psikologis, melihat fenomena yang terjadi kekerasan seksual yang terjadi pada lingkungan sekolah. Salah satunya sekolah berbasis agama. Sekolah agama seringkali dianggap sebagai tempat terbaik bagi anak untuk menuntut ilmu.
Tetapi, praktek - praktek kekerasan seksual banyak terjadi pada pesantren. Ruang belajar yg tertutup serta akses informasi lingkungan liar yg terbatas sering dimanfaatkan oleh pelaku dalam melakukan aksinya.
Kekerasan seksual yg terjadi atau bisa disebut sebagai child grooming terjadi dengan cara mendekati anak, mendapatkan kepercayaan anak dan mengeksploitasi anak. Seperti melakukan manipulai - manipulasi psikologis dengan mendoktrin anak dengan kajian - kajian agama yg sebenarnya menyimpang, meneror anak serta mengiming - imingi dengan hal material seperti nilai dan uang.
Kekerasan seksual dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor keluarga, lingkungan dan individu. Faktor keluarga seperti permasalahan ekonomi, perceraian orang tua, kekerasan domestik dan lainnya. Hal ini menimbulkan anak mencari pelampiasan atau figur lain untuk menggantikan figur orang tua.
Selanjutnya, faktor lingkungan. Kondisi lingkungan sosial yang kurang aman, kondusif, tingginya skala eksploitasi pada anak, lemahnya perangkat hukum juga dapat menjadi salaj satu faktor dari terjadinya child grooming.
Yang terakhir, faktor individu. Yaitu ketika anak mengalami retardasi mental, cacat fisik dan kurangnya pengawasan dari orang tua serta lingkungan dapat menjadi salah satu faktor anak menjadi korban child grooming.
Lalu, kenapa pelaku dapat melakukan tindakan kekerasan seksual seperti child grooming?
Menurut beberapa penelitian terdapat beberapa faktor seperti adanya kelainan ketertarikan seksual, rendahnya kontrol diri, rendahnya pengawasan dari lingkungan dan pelaku juga merupakan korban kekerasan seksual pada waktu anak - anak atau remaja.
Fenomena yg terjadi sangat miris . Sekolah agama yg diharapkan orang tua untuk menjadi sarana belajar yg lebih baik malah dimanfaatkan untuk melakukan hal - hal menyimpang pada anak.
Jurnalis :RJA