Klikata.co.id|Bukittinggi|Perwakilan mahasiswa fakultas hukum menolak kehadiran Irman Gusman dalam kegiatan dialoge kebangsaan dan launching sekolah ideopolitor yang di laksanakan oleh Korps Instruktur PC IMM Bukittinggi di Kampus III Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Senin (8/7)
Adapun bentuk aksi protes perwakilan mahasiswa FH UM Sumatera Barat yang terpantau oleh klikata.co.id dengan membuat spanduk yang dipasang dipintu masuk gedung kampus III dengan tulisan "Mahasiswa UM Sumbar Menolak Kedatangan Narapidana Tipikor". Disisi lainya, Pikri Kurnia, Ketua Korps Instruktur IMM Bukittinggi saat dikonfirmasi oleh klikata.co.id terkait adanya penolakan terkait kegiatan yang dilaksanakannya enggan memberikan keterangan lebih lanjut.
"Saya tidak mau untuk di mintai keterangan, acaranya sudah gagal dan tidak ada kedatangan Irman Gusman ke kampus ini"ucap Pikri
Dr.Riki Saputra, MA, Rektor UM Sumatera Barat, salah satu narasumber yang diundang juga memberikan tanggapan.
"Ini bentuk kegiatan yang di lakukan oleh Korps Instruktur IMM Cabang Bukittinggi, dan kegiatan ini telah saya ketahui sejak seminggu yang lalu , berbicara Ideopolitor yang di laksanakan oleh IMM dan kami selaku rektor memberikan ruang terhadap persyarikatan untuk melaksanakan kegiatan dan kami pun belum mendapat kepastian terhadap tamu undangan , kami mengetahui bahwa akan datang Irman Gusman pada pukul 14.30 yang berawal adanya penolakan yang di lakukan oleh mahasiswa serta kader Muhammadiyah" ucap Riki Saputra
Lebih lanjut , Riki Saputra juga menyatakan sikap penolakan terhadap datangnya Irman Gusman di kampus III Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
"Jika kondisi ini menimbulkan polemik, kami secara tegas menyatakan penolakan dalam pelaksanaan kegiatan , dan kami menyatakan pembatalan atas kegiatan yang akan di laksanakan karena adanya terlihat nuansa politik yang akan menjadi kontra terhadap acara yang akan dilaksanakan " ucap Riki Saputra
Adapun tim Irman Gusman (Ade) yang hadir di kampus III UM Sumatera Barat sempat melontarkan pernyataan pada Dimas Pratama bahwa mereka hanya diundang.
Jurnalis : Yoga Saputra
